Penyendiri dan Sulit Bersosialisasi Tidak Selalu Berarti Introvert

Introvert sering diidentikan dengan penyendiri dan tertutup, padahal seorang introvert tidak selalu tertutup. Penyendiri juga bukan cuma satu-satunya ciri yang dimiliki introvert. Berdasarkan teori dari Carl G. Jung introvert identik dengan kata internal dan subjektif. Dalam teori Hans Eysenck, introvert dikaitkan dengan level of arousal, dimana seorang introvert memiliki level of arousal yang tinggi karena mereka cenderung memproses stimulasi dan informasi dari luar dengan cepat dibandingkan dengan orang yang dominan ekstrovert. Secara ilmiah, saat ini introvert diidentikkan dengan bagaimana otak memproses dopamin dan acetylcholine.

Orang yang dominan introvert cenderung mudah lelah saat mendapatkan stimulasi yang berlebihan dari luar. Introversi membuat seseorang lebih nyaman melakukan aktivitasnya sendiri dengan hanya berpikir atau melakukan apa yang mereka sukai. Walaupun suka menyendiri dan cenderung lebih banyak diam dan menyimak saat terlalu ramai, tapi introvert masih bisa bersosialisasi jika diperlukan dan sudah cukup terbiasa terlibat dalam aktivitas sosial. Biasanya introvert bisa lebih lama berinteraksi dan cukup cerewet saat hanya berkomunikasi dengan 2 atau 3 orang dalam satu kelompok, terutama yang sudah akrab dengan mereka, dibandingkan saat berada di tengah banyak orang.

Introvert berbeda dengan pemalu. Pemalu cenderung tidak yakin untuk memulai interaksi karena rasa khawatir atau takut pada penilaian orang lain. Introvert yang tidak pemalu masih bisa memulai interaksi walaupun memang tidak sesering ekstrovert. Pemalu adalah sifat yang bisa dimiliki introvert maupun ekstrovert.

Penyendiri juga tidak selalu berarti introvert. Orang yang termasuk ODMK (Orang dengan masalah kejiwaan) bisa saja jadi penyendiri dan lebih tertutup sehingga mereka lebih memilih untuk mengurung diri daripada terlibat aktivitas sosial walaupun sebenarnya mereka ingin terlibat dalam interaksi sosial. Kemampuan komunikasi bisa semakin sulit dikembangkan saat seseorang dikurung tanpa pernah berinteraksi dengan orang lain. Selain itu, beberapa gangguan psikologis juga punya ciri yang membuat seseorang sulit melakukan interaksi.

Pendiam dan sulit bersosialisasi juga tidak selalu berarti introvert. Kesulitan mengembangkan kemampuan komunikasi verbal yang disertai dengan tindakan repetitif bisa juga termasuk ciri dari seseorang dengan yang termasuk ASD ( Autism spectrum disorder) yang termasuk PDD-NOS (Pervasive Developmental Disorder – Not Otherwise Specified). Introvert normalnya masih bisa berkomunikasi dan memahami ekspresi orang lain. Ini tentu saja beda dengan autisme yang bisa disandang oleh introvert maupun ekstrovert.

Sebelum membuat klaim tentang introvert hanya untuk melakukan pembenaran, ada baiknya kita pahami kemungkinan lain yang menyebabkan kita jadi pendiam atau penyendiri. Berikut ini adalah gangguan-gangguan yang mungkin akan menyebabkan seseorang jadi penyendiri atau sulit melakukan interaksi dengan orang lain.

Fobia sosial
Fobia sosial adalah fobia yang ditandai dengan rasa takut, panik dan cemas yg irasional dan berlebihan dalam kondisi sadar saat berinteraksi di tengah keramaian terutama di lingkungan yg asing. Fobia sosial bisa karena trauma atau kombinasi faktor genetik dg lingkungan. Fobia sosial umumnya melibatkan gejala yg tampak secara fisik yg relatif berbeda pada tiap orang. Orang yg mengalami fobia sosial bisa mual, berkeringat, gemetar, muka memerah, jantung berdebar, merasa terawasi, dll. Fobia sosial berbeda dg gugup, asosial, atau malu yg bisa dialami semua orang.

Avoidant personality disorder
Avoidant personality disorder adalah gangguan kepribadian di mana penderitanya menghindari interaksi sosial karena merasa dirinya lebih rendah dari orang lain. Mereka juga memiliki ketakutan yang sangat besar terhadap penolakan orang lain. Gangguan kepribadian ini bukan hanya terjadi sementara saja di satu fase kehidupan, tapi cenderung menetap.

Pengidap avoidant personality disorder cenderung khawatir mengecewakan orang lain dan takut terhadap kritik yang ditujukan kepada dirinya, sehingga mereka cenderung menghindari berbagai aktivitas yang melibatkan orang lain. Dalam hubungan sosial, mereka lebih memilih untuk menyendiri atau merasa kesepian dibandingkan mencoba menjalin hubungan dengan orang lain.

Skizoid
Skizoid adalah sebuah gangguan kejiwaan yang ciri utamanya adalah malas berhubungan dengan orang lain. Ciri khas skizoid adalah selain tidak mau berhubungan dengan siapapun, orang dengan skizoid juga penuh rahasia, dingin, dan apatis pada orang lain. Orang yang memiliki gangguan skizoid juga "tidak mampu menciptakan hubungan yang intim dengan orang lain".

Pengidap skizoid menggantikan sosialisasi di dunia nyata dengan berkhayal. untuk melampiaskan keinginannya bersosialisasi. Mereka menciptakan dunia khayalan yang detail, lengkap, dan eksklusif.

Sekalipun skizoid cenderung identik dengan penyendiri, tapi bukan berarti semua yang penyendiri itu termasuk skizoid. Skizoid juga berbeda dengan introvert.

Skizotipal
Gangguan skizotipal adalah gangguan kepribadian yang menyebabkan seseorang kesulitan untuk menjalin hubungan dekat dengan orang lain karena merasa sangat tidak nyaman untuk berinteraksi. Selain itu, seseorang dengan gangguan ini memiliki cara berpikir yang abnormal sehingga memiliki perilaku yang cenderung eksentrik. Mereka juga cenderung punya pemikiran yang abnormal dan cenderung mempermasalahkan sesuatu yang sebenarnya dianggap biasa bagi kebanyakan orang.

Asosial
Asosial berarti tidak bersifat sosial. Orang asosial cenderung tidak peduli dg aktivitas sosial. Orang asosial tidak sama dengan anti sosial. Mereka bisa juga menyendiri karena memang ingin dan suka menyendiri tanpa harus ada sebab eksternal. Orang yang dominan introvert punya kecenderungan asosial walaupun introvert umumnya masih bisa bersosialisasi jika diperlukan. Orang dengan gangguan psikologis atau kondisi klinis tertentu bisa saja mengalami asosial yang ekstrem. Seorang yang dominan ekstrovert bisa juga menjadi asosial jika mereka merasa ada sesuatu yang menggantikan aktivitas sosial atau ada gejala-gejala tertentu yang mempersulit mereka untuk bersosialisasi.

Hikikomori
Hikikomori (引きこもり) adalah istilah Jepang untuk orang yg berhari-hari secara sadar mengurung diri dalam ruangan, menarik diri dan menghindar dari pergaulan maupun aktivitas sosial. Hikikomori bisa dilakukan oleh siapapun dg alasan apapun tanpa peduli label kepribadiannya.
Seseorang bisa dilabeli hikikomori jika sudah 6 bulan lebih tidak bekerja di luar rumah dan tidak keluar rumah selain keluar "sebentar" untuk membeli keperluan sehari-hari. Hikikomori cenderung tidak mau bersosialisasi dan lebih memilih melakukan aktivitas yg disukai di dalam ruangan atau tempat terpencil.

Anti sosial
Antisosial adalah sikap yang dilakukan Secara sadar atau tidak sadar menjadi anti atau menolak standar, norma, cara bersosialisasi dan nilai-nilai yg ada dalam lingkungan atau masyarakat. Penentangan bisa dg menutup diri dari pergaulan "di lingkungannya", atau bisa juga sebaliknya dg menentang dan membuat kerusuhan yg mengganggu ketentraman umum. Perilaku menyimpang menimbulkan akibat pada kondisi psikologis manusia menjadi tidak sesuai dengan norma yang berlaku. Dalam masyarakat, sikap antisosial memiliki konotasi negatif dalam pengaruhnya terhadap stabilitas dan keteraturan hidup bermasyarakat.

Agorafobia
Agorafobia adalah jenis fobia dengan ketakutan dasar yang berasal dari perasaan terjebak di tempat umum. Agorafobia berasal dari kata Latin agora yang berarti pasar di luar ruang. Akibatnya, orang dengan agorafobia membatasi geraknya sebatas tempat yang dirasa aman, seperti di dalam rumah. Saat ini, agorafobia dikaitkan dengan komplikasi dari serangan panik, walaupun ada yang meragukannya.

Misantropi
Misantropi adalah sifat benci, tak suka, curiga, atau dengki pada diri manusia. Misantropi bisa berasal dari perasaan kecewa dan generalisasi yang dimiliki oleh "orang-orang yang pernah menaruh harapan dan kepercayaan yang besar pada seseorang, terutama orang-orang terdekatnya".  Seseorang yang punya ciri misantropi bisa merasa dirinya adalah yang  terbaik dari orang-orang yang terburuk.

"Misantropi datang ketika seorang pria tanpa pengetahuan atau keterampilan telah menaruh kepercayaan besar pada seseorang dan percaya dia sepenuhnya jujur, sehat, dan dapat dipercaya; kemudian, tidak lama kemudian dia mendapati dia jahat dan tidak dapat diandalkan. Dan kemudian ini terjadi dalam kasus lain; ketika seseorang sering memiliki pengalaman itu, terutama dengan orang-orang yang diyakini sebagai teman terdekat seseorang, maka, pada akhirnya, setelah banyak pukulan seperti itu, seseorang menjadi membenci semua orang dan percaya tidak ada yang sehat sama sekali. " -- Socrates

Saran:
Sebaiknya tidak melakukan self diagnosis, cek ke psikolog klinis atau psikiater kalau ada gejala-gejala psikologis yang terasa mulai mengganggu. Kalau memang merasa masih bisa diubah sendiri, coba ubah apa yang masih dinilai negatif.
Berikutnya
« Prev Post
Sebelumnya
Next Post »

3 comments

Klik di sini untuk berkomentar
July 16, 2019 at 2:51 AM ×

tapi introvert itu ada kelebihan yang gak dimiliki oleh seorang ekstrovert

Jawab
avatar
Karimishaq
admin
July 16, 2019 at 7:39 AM ×

@Arif RahmantoSetiap orang punya kelebihannya masing-masing tidak peduli apapun tipe kepribadiannya. Tiap manusia adalah individu yang unik.

Jawab
avatar