Negara-Negara yang Pernah atau Sedang Menggaji Pengangguran.

Ide terkait pemberian uang pada orang-orang yang belum bekerja sempat jadi topik yang jadi perdebatan pada masa kampanye tahun 2019. Banyak orang yang menganggap bahwa janji kampanye yang dimaksud adalah janji untuk pengangguran. Walaupun pada akhirnya yang muncul adalah penegasan kalau yang dimaksud dalam ide tersebut hanya dikhususkan untuk peserta pelatihan kerja.

Sebenarnya, ide tentang menggaji orang yang belum bekerja sebagai persiapan atau modal awal maupun tujuan lainnya sudah ada di berbagai negara sebelum ini. Beberapa negara tersebut yaitu :
  1. Finlandia :
    Finlandia adalah negara pertama di eropa yang menggaji pengangguran. Gaji pokok yang diberikan pada para pengangguran tersebut adalah €560 sebagai ujicoba selama 2 tahun. Tapi, pada akhirnya banyak yang menilai ini sebagai program yang gagal mencapai tujuannya.
  2. Hongkong :
    Pada Jum'at 23 Maret 2018, negara ini menyatakan bahwa lebih dari 1/3 lebih rakyat Hongkong akan mendapat bantuan tunai hingga 4.000 dolar Hongkong dengan syarat-syarat tertentu.
  3. Irlandia :
    Pengangguran di Irlandia bisa mengklaim uang tunjangan yang katanya tanpa syarat. Tunjangannya sekitar Rp 3 juta sampai dengan Rp 12 juta sebulan. Bagi mereka yang punya anak, pemerintah juga menambahkan uang tunjangan hingga 2 juta.
  4. Arab Saudi :
    Sebagai negara yang mendapatkan pemasukan dari wisata dan minyak, pemerintah menggelontorkan uang tunjangan lewat program "hafiz" kepada para pengangguran sebanyak kurang lebih setara dengan Rp 4,8 juta per bulan. Program ini dimulai pada tahun 2012, dan hanya diberikan selama setahun untuk tiap orang. Walaupun begitu, bukan berarti pengangguran otomatis berkurang. Kenyataannya, pengangguran di Arab saudi masih banyak karena pekerjaan di swasta maupun pemerintahan lebih banyak diisi oleh warga negara asing.
  5. Swedia :
    Swedia memberikan uang pada para pengangguran di negaranya sebesar 365 Krona. Walaupun begitu, uang tersebut tidak sebesar gaji bagi orang-orang yang sudah bekerja yang memiliki gaji sekitar 22 ribuan Krona Swedia per bulannya saat ide untuk menggaji pengangguran ini ada. 
  6. Inggris :
    Menurut beberapa sumber, para pengangguran di Inggris menerima gaji mulai dari 57,9 poundsterling.
  7. Malta :
    Malta memang bukan negara kaya. Tetapi, mereka memberikan uang kepada penduduknya sekitar Rp 300.000 per harinya.
  8. Italia : Pemerintah Italia memberikan uang dalam bentuk voucher yang bisa didapat dari aplikasi sebesar 7,8 juta pada penduduknya yang sudah berusia 18 tahun ke atas. Tapi, tujuannya bukan untuk menggaji pengangguran atau persiapan untuk mendapatkan lapangan kerja. Tujuan pemberian voucher tersebut adalah untuk menambah kecintaan pada budaya dan produk seni dari negara mereka sendiri.
  9. Selandia Baru:
    Negara ini memberikan upah bagi orang-orang yang mencari pekerjaan atau pelatihan untuk pekerjaan sebesar Rp 2,4 juta per bulan. Syaratnya adalah usia penerima sekitar 20-24 tahun dan mereka tidak memiliki anak.
  10. Amerika Serikat :
    Amerika Serikat juga menyediakan program unemployment benefits untuk orang-orang yang belum bekerja. Menurut beberapa sumber, uang yang diterima tiap bulannya oleh orang-orang yang tidak bekerja di sana adalah US$ 450. Namun, uang tersebut tidak sebanding dengan gaji di negara ini yang cukup besar, yaitu sekitar US$ 3.046. Program ini dimulai Setelah keluarnya UU Jaminan sosial sejak tahun 1935. Ide ini sendiri mulai ada sejak tahun 1932 di Wisconsin, Amerika Serikat.
Itulah negara-negara yang punya program untuk pengangguran, walaupun bukan berarti program tersebut punya dampak dalam mengatasi pengangguran. Bermanfaat atau tidaknya program tersebut akan dibuktikan setelah pelaksanaannya, dan bukan didasarkan pada pendapat subjektif dan adu ngeyel. Jujur saja, saya hanya berharap supaya gaji untuk orang yang belum bekerja jangan sampai melebihi gaji untuk orang yang sudah punya pekerjaan formal.

Semoga info ini bermanfaat. Kalau tidak bermanfaat, tolong abaikan.:p
Berikutnya
« Prev Post
Sebelumnya
Next Post »