Tes MBTI

Tes MBTI dikembangkan oleh Katherine Cook Briggs dan putrinya, berdasarkan teori dari Carl Gustav Jung. Katherine Cook Briggs mengembangkan tes MBTI sejak perang dunia kedua, dan pertama kali dipublikasikan pada tahun 1962. Ini merupakan salah satu tes kepribadian yang cukup populer.

MBTI adalah type-based personality test atau tes kepribadian yang hasilnya berupa tipe. Pada tipe MBTI, ada 4 dimensi kepribadian yang memiliki 2 fungsi berlawanan dan menghasilkan 16 tipe kepribadian. Tiap tipe kepribadian ditentukan pada kecenderungan untuk tiap dimensi.

====
Dimensi pemusatan perhatian => I (introvert) vs E (Extrovert) 
Introvert : Lebih fokus dan tertarik pada dunia internalnya terutama pemikiran, pengalaman, intuisi, dan perasaannya dibandingkan dengan objek eksternal.
Extrovert : Lebih fokus dan tertarik pada objek eksternal dan interaksi sosial dibandingkan dengan dunia internalnya.

Dimensi cara memahami informasi dari luar => S (sensing) vs F (feeling).
S – Sensing: cenderung lebih menyukai hal konkret daripada abstrak. Mereka memusatkan perhatian mereka pada detail objek yang terlihat, sensasi dari setiap informasi, dan realitas yang sedang atau sudah dihadapi.
N – Intuition: cenderung lebih abstrak dan hanya menangkap informasi dari tiap objek seperlunya. Mereka fokus pada gambaran besar, kemungkinan, pola, konsep, dan ide.

Dimensi cara menarik kesimpulan => F (Feeling) vs T (thinking)
F – Feeling: people-oriented; mereka cenderung sering lebih mengutamakan implikasi sosial, idealisme dan empati daripada logika dan penalaran.
T – Thinking: task-oriented; cenderung membuat keputusan yang lebih berdasarkan pada logika, kebenaran dan penalaran daripada pertimbangan sosial.

Dimensi pola hidup => Judging (J)  dan perceiving (P)
J – Judgment: cenderung merencanakan kegiatan mereka secepatnya atau minimal membuat jadwal di awal dan lebih fokus pada menentukan kesimpulan dibandingkan dengan mempertahankan kemungkinan.
P – Perception: Lebih spontan, fleksibel, santai, dan open minded. Cenderung "semaksimal mungkin" menahan pendapat, pilihan dan kesimpulan dari suatu kemungkinan yang masih terbuka kemungkinannya untuk dipertimbangkan lagi saat memungkinkan.
=====

Dari dimensi-dimensi tersebut akan terbentuk 16 tipe kepribadian, yaitu :

1.INTP
2.INTJ
3.ISTP
4.ISTJ
5.INFP
6.INFJ
7.ISFP
8.ISFJ
9.ENFP
10.ENFJ
11.ENTP
12.ENTJ
13.ESTP
14.ESFP
15.ESTJ
16.ESFJ

Di situs www.16personalities.com ada satu dimensi tambahan yang terkait dengan konsistensi dan kepercayaan diri terhadap kemampuan personal dan pengambilan keputusan. Dimensi tersebut terdiri dari -T(turbulent) dan -A(assertive).

Ada dua tipe hasil tes kepribadian, yaitu type based dan trait based. Type-based personalities lebih mudah dipahami daripada trait based. Tapi, masalah timbul saat perbedaan hasil tes tiap dimensi kepribadian terlalu tipis. Ada juga yang bilang kekurangan hasil tes disebabkan karena kecerobohan dan ketidakpahaman pelaku tes, walaupun kenyataannya itu berlaku pada semua tes tertulis. Tapi, jika mau mengamati, hal itu sebenarnya bisa diatasi dengan memahami perbedaan utama dari tiap tipe kepribadian sebagai pembanding saat ada lebih dari satu hasil tes.

Btw, di bawah ini adalah ciri-ciri introvert secara umum. Ciri lainnya mungkin berbeda-beda untuk tiap tipe kepribadian secara lebih spesifik. Pemetaan kepribadian cuma menggambarkan sebagian kesamaan manusia berdasarkan trait atau ciri-ciri yang sifatnya tipikal. Kepribadian manusia sebagai individu tidak bisa dipetakan secara spesifik hanya menjadi beberapa jenis saja karena terlalu banyak ragamnya.

  • Introvert lebih suka ngobrol berdua atau dengan orang-orang dan tema yang cocok daripada berada di tengah keramaian. Introvert umumnya cenderung selektif dalam berinteraksi dan berkomunikasi. Beberapa introvert cenderung lebih aktif mengobrol dengan inner circle yang sudah lama mereka kenal, dibandingkan saat dengan orang yang baru mereka temui.
  • Introvert lebih cenderung berorientasi secara mendalam pada dunia internal seperti ide, pemikiran, pengamatan, perasaan, dll. Mereka bisa berinteraksi saat diperlukan. Tapi, saat sudah terlalu lama berinteraksi mereka akan butuh waktu untuk bermain kembali di dalam dunia internalnya.
  • Introvert akan lebih pendiam (saat ramai) karena kepekaan mereka pada stimulus eksternal dan aktifnya dunia internal mereka. Mereka juga suka menyendiri untuk memaksimalkan potensi mereka; dan itu bukan karena rasa takut, tekanan atau kecemasan yg berlebihan. Kalau kalian merasa takut dan khawatir dengan interaksi sosial atau keramaian, ada kemungkinan kalian mengalami gangguan kepribadian atau trauma.
  • Menurut Teori Jung yang dipakai dalam MBTI dan socionics; fungsi kognitif utama Introvert adalah Si, Ni, Fi atau Ti. Ini berbeda dengan extrovert yang fungsi dominannya adalah Se, Ne, Fe, atau Te.
  • Temperamen dominan introvert antara Melankolis atau Plegmatis. Ini berbeda dengan extrovert yang menurut pendapat Eysenck cenderung bertemperamen Koleris atau Sanguin.
  • Introvert umumnya urang tertarik untuk terlalu banyak terlibat aktivitas sosial selain dengan orang yg belum benar-benar akrab. Tapi, mereka masih bisa bersosialisasi di lingkup tertentu. 
  • Introvert relatif lebih mudah jenuh dan tidak nyaman saat berinteraksi dan berbasa-basi dengan terlalu banyak orang. Tapi, tidak semua introvert sama batas kemampuannya untuk bertahanan di tengah keramaian. Menurut teori dari Eysenck dan beberapa penelitian ilmiah, perbedaan cara berinteraksi introvert dan extrovert terkait cara kerja otak dan hormon orang yang dominan introvert dan orang yang dominan extrovert, walaupun sebenarnya bagian-bagiannya sama. Introvert menikmati saat tenang dan menyendiri dengan dunia internalnya. Walaupun begitu, bukan berarti mereka tidak bisa merasa kesepian sama sekali.
Jika syarat 1 s.d. 5 tidak terpenuhi, kemungkinan anda extrovert. Beberapa introvert relatif lebih mudah jenuh dan tidak nyaman saat berinteraksi dan berbasa-basi dengan terlalu banyak orang. Tapi, tidak semua introvert sama batas kemampuannya untuk bertahanan di tengah keramaian. Syarat terakhir yang sudah saya sebutkan bersifat relatif karena ada yang disebut orang yang menyebut kepribadiannya sebagai ambivert. Walaupun begitu, tidak ada yang disebut dengan ambivert dalam tipe MBTI. Semua tipe dinilai berdasarkan kecenderungan dominannya.

Ada yang membedakan introvert dan extrovert cuma berdasarkan cara komunikasi dan frekuensi interaksinya. Tapi, cara tersebut tidak sepenuhnya tepat. Orang yang awalnya cerewet dan mudah bergaul bisa saja kesulitan untuk kembali bergaul kalau ditempatkan di tempat terpencil tanpa adanya interaksi dengan orang lain. Orang yang pendiam juga bisa jadi lebih banyak bicara kalau dibiasakan dengan aktivitas sosial atau organisasi, walaupun perubahan itu akan butuh proses. Kalau pakai MBTI atau socionics, introvert tidak seharusnya dinilai cuma dari ketertutupan, intensitas komunikasi, dan sikap pemalu. Para pemalu kadang cuma khawatir pada penilaian orang lain atau terlalu sensitif, dan mereka belum tentu introvert. Pemalu bisa berasal dari orang dengan kepribadian introvert maupun extrovert.

Jika sulit menilai dari dimensi kepribadian, maka pilihannya adalah dengan melihat fungsi kognitifnya.

Fungsi Kognitif

Berdasarkan teori dari Carl G. Jung, semua manusia punya 4 fungsi kognitif. Fungsi kognitif tersebut yaitu :
  • Feeling
  • Thinking
  • Intuition
  • Sensing

Keempat fungsi kognitif tersebut bisa dibagi lagi berdasarkan orientasinya. Setiap fungsi bisa dibagi jadi tipe introverted dan extraverted. Berdasarkan teori tersebut dan arahnya, fungsi kognitif dibagi lagi jadi 8 fungsi.

  1. Fungsi ektrovert (E) => Te, Fe, Se, Ne
  2. Fungsi introvert (I) => Ti, Fi, Si, Ni

Fungsi Judging dan Perceiving

Selain dibagi berdasarkan arah introversi dan ekstroversi-nya, fungsi kognitif ini dibagi jadi 2, yaitu Perceiving dan Judging. Fungsi perceiving diawali dengan huruf T (Thinking) atau F (Feeling). Sebaliknya, fungsi judging, diawali dengan huruf N (iNtuitive) atau S (Sensing). Kalian bisa melihat deskripsi tiap fungsi kognitif di bawah ini untuk deskripsi yang lebih detail.

Perceiving (P) functions :

  1. Si (Introverted Sensing) : Si terkait dengan rasa aman, kenyamanan, dan stabilitas berdasarkan masa lalu. Si melihat masa lalu sebagai pembanding dari apa yang dilihat dan dialami sekarang terutama dengan tujuan untuk mempelajari perbedaan dan kesamaannya. Berbeda dengan Se, Orang dengan Si dominan akan sulit mengekspresikan diri saat harus merespon impuls dan sensasi yang diterima panca indera dari luar diri mereka. Walaupun bisa cepat memulai, Orang dengan Si dominan cenderung berhati-hati dan prosedural dalam melakukan setiap tindakannya. Sekalipun terkait dengan masa lalu, Si tidak terkait dengan kuatnya daya ingat melainkan kemampuan mengorganisasikan sesuatu berdasarkan pengalaman dan prosedur yang sudah dipelajari. Walaupun Si dominan bisa memaksimalkan ingatannya sehingga bisa dengan mudah diakses saat dibutuhkan, tiap orang bisa saja pikun dan lupa termasuk orang dengan Si dominan. Selain itu, orang dengan fungsi dominan lain bisa saja punya ingatan visual yang lebih baik daripada Si dominan.
  2. Se (Extraverted Sensing) : Se terkait dengan impuls dan sensasi yang diterima panca indera. Se membuat orang tertarik untuk mencoba dan menikmati semua hal menarik yang sedang dilihat dan berorientasi pada apa yang sedang dialami. Orang dengan fungsi ini sebagai fungsi dominan kadang mudah terdistraksi atau terpengaruh suasana yang disebabkan oleh keadaan di sekitarnya. Fungsi ini membuat orang cenderung spontan, realistis dan hidup di masa sekarang. Orang dengan Se dominan umumnya punya kepercayaan diri yang tinggi saat mengekspresikan diri di tengah banyak orang.
  3. Ne (Extraverted Intuitive) : mengamati semua manusia, kejadian dan semua objek yang diterima panca indera sebagai kumpulan pola, kemungkinan dan sumber ide; kemudian menafsirkan dan memahami hubungan dari tiap objek dan kemungkinan-kemungkinan yang mungkin ada dari satu objek maupun hubungannya dengan objek lain dan ide yang sudah ada. Ne bukan menggali ide dengan praktek tapi dengan menghubungkan informasi berdasarkan hasil pengamatan yang diterima "panca indera". Orang dengan fungsi ini sulit mengambil kesimpulan dan kadang membuatnya cenderung terbawa suasana untuk memahami semua yang ada di depannya sehingga orang dengan Ne di posisi dominan cenderung sulit fokus dengan satu ide. Ne terus-menerus terhubung kepada banyak hal di dunia nyata saat digunakan sehingga mereka sulit fokus dan cenderung menghubungkan satu hal dengan banyak hal dengan kemungkinan yang tidak difokuskan pada satu event tertentu.
  4. Ni (Introverted Intuitive) : Ni terkait dengan insight, vision, prediksi, dan dampak suatu tindakan atau event setelah data terkumpul di otak dan mengolah kemungkinannya "tanpa perlu ada data eksternal" yang tampak. Ni cenderung bisa menghubungan tiap informasi dan menyimpulkannya secara subjektif dalam dunia internal mereka sebelum menggali ide baru. Ni bisa menghasilkan plot, karakter atau alur cerita secara internal dari hubungan ide-ide abstrak yang sudah ada.

    Ni seperti jaring atau gugusan yang setiap bagiannya terhubung satu sama lain. Ni bisa membuat seseorang fokus dan memahami hubungan tiap hal pada satu event pada rentang waktu tertentu sehingga orang dengan Ni dominan bisa membuat prediksi atau rangkaian informasi berdasarkan kemungkinan yang bisa mereka perkirakan. Ni dominan bisa membuat seseorang tenggelam dalam imajinasi atau khayalannya sendiri sehingga mereka bisa terlihat seperti melamun saat mereka tidak berbicara dan tidak melakukan suatu kegiatan. Proses yang lebih cepat dari Ni dominan tidak melibatkan alur cerita atau plot tertentu, melainkan rangkaian informasi abstrak dan simbolis yang tidak mudah dijelaskan oleh penggunanya. Ni cenderung fluktuatif dan terus menerus mencari informasi baru sebelum merevisi rangkaian informasi yang sudah ada secara periodik hingga informasi yang dibutuhkan cukup meyakinkan.

Jugding (J) functions :

  1. Te : membagi tugas / peran, mengatur, dan melihat konsekuensi saat dilakukan di dunia nyata. Fungsi ini berorientasi pada penalaran, logika, rencana, tujuan, efisiensi, efektifitas dan penerapan suatu tindakan di dunia nyata. Di posisi dominan dan auxiliary, fungsi kognitif ini membuat seseorang cenderung frontal dan to the point saat menyampaikan data dan fakta. Orang dengan Te diposisi dominan cenderung terlihat bossy dan berpotensi menjadi pemimpin, walaupun mereka juga bisa terlihat sangat tidak sensitif.
  2. Ti : Memahami definisi untuk meningkatkan presisi berdasarkan apa yang sudah ada dalam pikiran dan ingatan, dan mencari bagian yang tidak konsisten kemudian menganalisa, membandingkan, memperbaiki dan mengembangkan suatu teori, cara kerja, model ataupun konsep secara internal, subjektif dan mendalam. Fungsi ini lebih banyak menganalisa, memperbaiki dan mengembangkan semua ide, model dan konsep secara detail dan sangat mendalam; sehingga orang yang menggunakannya cenderung butuh banyak waktu sendiri. Dibandingkan dengan menerima data dan fakta untuk dimanfaatkan secara langsung, orang dengan Ti dominan lebih tertarik dengan ide saat mereka melakukan sesuatu untuk diri mereka sendiri. Orang dengan Ti dominan biasanya juga lebih lambat dalam menetapkan diri pada satu keputusan.

    Ti dominan bisa membuat seseorang punya emotional treshold yang tinggi sehingga orang dengan Ti dominan bisa berpikir subjektif tanpa dipengaruhi emosi maupun pendapat orang lain saat berpikir secara internal dengan Ti-nya. Mereka umumnya juga cenderung independen dalam menentukan cara kerja dan aturan mereka sendiri.
  3. Fe : Fe terkait dengan kepedulian, empati, pengakuan, perhatian, ekspresi, mirroring, dan hubungan. Fe dominan membuat seseorang sensitif terhadap keadaan di sekitarnya tapi bukan berarti mereka emosional, sebaliknya mereka mampu mengendalikan diri, ekspresif dan cenderung mudah berempati dengan keadaan orang-orang di sekitarnya walaupun kadang malah kurang perhatian dengan diri sendiri. Walaupun peduli pada orang lain, Fe juga membuat seseorang menginginkan timbal balik dari setiap tindakannya. Mereka juga sering merasa butuh perhatian dan pengakuan. Fungsi ini membuat keputusan berdasarkan pendapat orang lain dan nilai-nilai yang umumnya bisa diterima oleh orang-orang di sekelilingnya. Fungsi ini membuat orang cenderung mudah untuk bersosialisasi dan menyampaikan perasaannya. Sisi negatif Fe yang berlebihan adalah sikap berpura-pura dan manipulatif yang bisa berlebihan hanya demi menjaga hubungan dan mendapatkan pengakuan.
  4. Fi : Orang dengan Fi dominan cenderung punya stereotipe HSP(Hypersensitive person) dan sering disalahpahami sebagai pemalu saat kecil. Fi dominan biasanya juga cenderung punya kesadaran emosi yang dalam. Walaupun begitu, inti utama Fi bukanlah emosi tapi nilai personal dan nilai moral. Fi membantu orang yang punya fungsi kognitif ini dalam menentukan standar moral dan mempertahankannya. Fi membuat seseorang memutuskan apakah sesuatu pantas atau tidak untuk dipertahankan berdasarkan standar pribadi. Orang dengan fungsi ini akan membandingkan semua perasaannya dengan nilai personal, idealisme dan membuat penilaian terhadap semua hal termasuk benda-benda di sekitarnya, dirinya sendiri maupun orang lain.
    Fi dominan berbeda dengan Fe dominan yang cenderung berusaha terus menjaga hubungan dengan orang lain. Orang yang Fi-nya dominan cenderung selektif dan sering menghindari konflik. Mereka tidak terlalu suka mengekspresikan perasannya kecuali pada orang yang sudah dikenal dan dipercaya di dalam circle yang sudah mereka tentukan. Hal-hal tersebut membuat mereka cenderung tidak mudah terpengaruh oleh penilaian orang lain, walaupun mereka membuat keputusan dalam keadaan emosi.

Fungsi Dominan

Semua fungsi kognitif ada pada manusia dengan urutan yang relatif berbeda-beda, berdasarkan frekuensi maupun kualitas penggunaannya. Tiap orang punya satu fungsi yang paling dominan. Fungsi kognitif dominan menentukan kecenderungan cara dan proses pengambilan keputusan oleh seseorang. Fungsi kognitif dominan adalah fungsi yang paling sering dipakai dalam pengambilan keputusan baik secara terencana maupun spontan, terutama pada masa anak-anak hingga remaja. Berikut ini adalah pelabelan tipe MBTI berdasarkan fungsi dominannya.

  • Ti => IXTP (INTP, ISTP)
  • Fi => IXFP (INFP, ISFP)
  • Te => EXTJ(ENTJ, ESTJ)
  • Fe => EXFJ(ENFJ, ESFJ)
  • Ni =>INXJ (INFJ, INTJ)
  • Si =>ISXJ (ISFJ, ISTJ)
  • Ne => ENXP (ENFP, ENTP)
  • Se => ESXP (ESFP, ESTP)

Auxiliary Function atau Fungsi Pendukung

Fungsi pendukung atau fungsi auxiliary dari tiap tipe kepribadian adalah fungsi yang orientasinya berlawanan dengan fungsi dominan. Misalnya, fungsi utama adalah E(extroverted), maka fungsi kedua seharusnya adalah I (introverted). 

Selain orientasinya, fungsi auxiliary juga berbeda kegunaannya. Misalnya, jika fungsi dominan adalah judging, maka fungsi auxiliary-nya adalah perceiving. Sebaliknya, jika fungsi dominannya perceiving, maka fungsi auxiliary-nya adalah judging.

Berikut ini adalah daftar lengkap fungsi dominan dan auxiliary dari 16 tipe MBTI.

  • Ti-Ne=> INTP
  • Ti-Se=> ISTP
  • Fi-Ne=> INFP
  • Fi-Se=> ISFP
  • Te-Ni => ENTJ
  • Te-Si => ESTJ
  • Fe-Ni => ENFJ
  • Fe-Si => ESFJ
  • Ni-Te=>INTJ
  • Ni-Fe=>INFJ
  • Si-Te =>ISTJ
  • Si-Fe =>ISFJ
  • Ne-Ti => ENTP
  • Ne-Fi => ENFP
  • Se-Ti => ESTP
  • Se-Fi => ESFP
Dari daftar di atas, cukup jelas bahwa fungsi dominan dan auxiliary sudah bisa menjadi pembeda dari tiap tipe. 

Fungsi dominan akan berperan secara spontan saat kita mengambil keputusan terkait dengan diri sendiri. Sedangkan fungsi kedua akan membantu fungsi dominan saat kita membutuhkannya.

Fungsi dominan dan auxiliary biasanya jarang berubah kecuali karena adanya tekanan. Walaupun begitu, di lingkungan tertentu, fungsi auxiliary bisa menjadi lebih dominan. Contohnya, introvert fungsi auxiliary-nya akan dominan saat dia bersama dengan orang yang dia anggap nyaman. Seorang ekstrovert juga mungkin saja akan dominan tipe keduanya saat dituntut untuk bekerja sendiri.

Fungsi Inferior

Fungsi inferior jarang digunakan sebelum fungsi dominan benar-benar berkembang, kecuali ada tuntutan dari lingkungan. Perkembangan kepribadian yang satu arah membuat fungsi yang berlawanan orientasi dan kegunaannya dengan fungsi terkuat akan melemah. Artinya, jika fungsi dominan semakin sering digunakan, fungsi inferior akan semakin melemah.

Selain itu, fungsi inferior juga bisa dipicu penggunaannya karena stress. Fungsi dominan bisa menjadi pelarian saat fungsi dominan dan auxiliary tidak bisa menyelesaikan masalah.

Pengembangan fungsi inferior bisa dituntun dengan contoh dari keluarga atau lingkungan. Walaupun begitu, jika ada paksaan untuk menggunakan fungsi inferior saat ada penolakan dari individu, fungsi dominan maupun fungsi inferior mungkin saja sama-sama tidak berkembang dengan baik.

Fungsi inferior berlawanan orientasinya dan berbeda kegunaannya dengan fungsi dominan. Jika fungsi dominan perceiving maka fungsi inferior suatu tipe adalah fungsi judging, begitu juga sebaliknya. Hal ini juga berlaku untuk orientasinya. Lebih jelasnya, lihat polanya di bawah ini.

  • Fi-Te=> IXFP (INFP, ISFP)
  • Te-Fi => EXTJ (ENTJ, ESTJ)
  • Fe-Ti => EXFJ (ENFJ, ESFJ)
  • Ti-Fe=> ISXP (INTP, ISTP)
  • Ni-Se=> INXJ (INTJ, INFJ)
  • Ne-Si => ENXP (ENTP, ENFP)
  • Se-Ni => ESXP (ESTP, ESFP)
  • Si-Ne => ISXJ (ISTJ, ISFJ)

Fungsi Tersier

Fungsi tersier tidak dibahas secara spesifik oleh Jung. Ini membuat keberadaan fungsi ini debatable. MBTI menggunakan aturan axis untuk menentukan fungsi tersier berdasarkan fungsi auxiliary. Ini membuat fungsi tersier berbeda fungsinya tapi orientasinya searah dengan fungsi dominan. Penggunaan fungsi dominan dan tersier dalam MBTI dikaitkan dengan loop.

  1. ENFJ => Fe-Se
  2. ESFJ => Fe-Ne
  3. ESTJ => Te-Ne
  4. ENTJ => Te-Se
  5. ENTP => Ne-Fe
  6. ENFP => Ne-Te
  7. ESFP => Se-Te
  8. ESTP => Se-Fe
  9. INTP => Ti-Si
  10. ISTP => Ti-Ni
  11. ISTJ => Si-Fi
  12. ISFJ => Si-Ti
  13. ISFP => Fi-Ni
  14. INFP => Fi-Si
  15. INFJ => Ni-Ti
  16. INTJ => Ni-Fi

Axis atau Poros

Fungsi dominan dan inferior disebut dengan outter axis atau poros luar, sebaliknya fungsi auxiliary dan tersier disebut dengan inner axis. Fungsi di axis yang sama punya kegunaan yang sama, seperti perceiving dengan perceiving, atau judging dengan judging. Selain itu, orientasinya juga berlawanan. Itu bisa memudahkan kita untuk mengetahui susunan fungsi kognitif tanpa perlu menghafal secara spesifik. Berdasarkan porosnya, fungsi kognitif MBTI memiliki pola PJJP atau JPPJ berdasarkan kegunaannya. Pola fungsi kognitif utama berdasarkan orientasinya adalah IEIE atau EIEI. Pola fungsi kognitif tidak selalu berkaitan dengan kuat-lemahnya setiap fungsi kognitif dalam hasil tes.

Menentukan Fungsi Dominan dan Auxiliary

Hal yang paling jelas dari fungsi dominan dan auxiliary adalah keduanya bisa ditentukan dengan huruf kedua dan ketiga dari nama tipe, misalnya *SF* fungsi dom dan aux-nya adalah S*-F* atau F*-S*. 

Orientasi fungsi dominan bisa ditentukan dengan melihat huruf pertamanya. Misalnya, ESF* fungsi dominannya bisa Se atau Fe, tergantung huruf keempatnya.

Fungsi extraverted pertama bisa ditentukan berdasarkan huruf terakhir. Jika huruf terakhirnya adalah P (Perceiving), maka fungsi extravertednya menggunakan huruf yang kedua. Sebaliknya, jika huruf terakhirnya adalah J (judging), maka huruf pertama fungsi extravertednya menggunakan huruf ketiga.

Untuk lebih mudahnya, coba pelajari terlebih dahulu urutan fungsi extrovert. Berikut ini adalah susunan fungsi kognitif tipe MBTI yang termasuk extrovert.

  1. ESTJ => Te Si
  2. ESTP => Se Ti
  3. ESFJ => Fe Si
  4. ESFP => Se Fi
  5. ENFP => Ne Fi
  6. ENFJ => Fe Ni
  7. ENTP => Ne Ti
  8. ENTJ => Te Ni

Menentukan Fungsi Inferior dan Tersier

Untuk menentukan fungsi inferior dan tersier, yang harus diperhatikan adalah tiap tipe punya N, T, F dan S. Selain itu, kalian bisa menggunakan aturan axis. Lebih jelasnya, amati dan analisa pasangan fungsi dominan dan inferior dari tiap tipe di bawah ini!
  1. ESTJ => Te Si *e Fi
  2. ESTP => Se Ti *e Ni
  3. ESFJ => Fe Si *e Ti
  4. ESFP => Se Fi *e Ni
  5. ENFP => Ne Fi *e Si
  6. ENFJ => Fe Ni *e Ti
  7. ENTP => Ne Ti *e Si
  8. ENTJ => Te Ni *e Fi
Dari daftar di atas sudah jelas bahwa jika huruf awal fungsi dominannya adalah F maka fungsi kognitif inferiornya adalah T, begitu juga sebaliknya. Hal ini juga berlaku pada tipe yang huruf awal fungsi kognitif dominannya N(Intuitive) atau S(sensing). Yang perlu diingat adalah, F berpasangan dengan Tdan N berpasangan dengan S.

Untuk mengisi fungsi kognitif tersier, kita bisa memasukan huruf yang belum ada di antara N, T, F dan S. atau bisa dengan menyesuaikan huruf awal berdasarkan fungsi kognitif auxiliarynya.
  1. ESTJ => Te Si Ne Fi
  2. ESTP => Se Ti Fe Ni
  3. ESFJ => Fe Si Ne Ti
  4. ESFP => Se Fi Te Ni
  5. ENFP => Ne Fi Te Si
  6. ENFJ => Fe Ni Se Ti
  7. ENTP => Ne Ti Fe Si
  8. ENTJ => Te Ni Se Fi

Fungsi kognitif Introvert

Untuk mengubah urutan fungsi kognitif dari introvert dan extrovert yang nama tipenya sama tiga huruf lainnya, cukup dibalik polanya dari 1234 menjadi 2143 sehingga susunannya terbalik dari eiei menjadi ieie.
  1. ISTJ => Si Te Fi Ne
  2. ISTP => Ti Se Ni Fe
  3. ISFJ => Si Fe Ti Ne
  4. ISFP => Fi Se Ni Te
  5. INFP => Fi Ne Si Te
  6. INFJ => Ni Fe Ti Se
  7. INTP => Ti Ne Si Fe
  8. INTJ => Ni Te Fi Se

John Beebe dan Shadow Function

Pada tahun 1993 John Beebe memperkenalkan konsep 8 functions dan membagi fungsi kognitif menjadi fungsi utama dan fungsi bayangan / shadow functions. Shadow function adalah fungsi yang kurang disukai penggunannya dan lebih sering direpress. Shadow functions lebih banyak berperan sebagai fungsi kognitif yang meragukan dan mempertanyakan peran fungsi kognitif utama. Peran shadow function mungkin akan cukup sering terlihat saat peran fungsi utama sudah tidak bisa memberikan solusi. Shadow functions umumnya hanya berperan dalam waktu singkat dan cenderung berperan negatif jika dipaksakan.

Selain fungsi kognitif kelima yang dia namai sendiri John Beebe menamai posisi fungsi kognitif tiap tipe dengan archetype dari Carl G. Jung. Berikut ini adalah nama fungsi kognitif di tiap posisi.
  1. Fungsi dominan : Hero
  2. Fungsi auxiliary : Parent /Father/Mother
  3. Fungsi tersier : Eternal Child / puer / puella
  4. Fungsi inferior : Anima/Animus
  5. Opposing role
  6. Witch / Senex / Critical parent
  7. The trickster
  8. Demon 
Fungsi ke-1 sampai ke-4 adalah fungsi utama. Sedangkan fungsi kognitif ke-5 sampai dengan ke 8 adalah shadow functions. Shadow functions arahnya berlawanan dengan fungsi utama dan mirip dengan fungsi kognitif utama dari tipe yang namanya berbeda huruf awal dan akhirnya; misalnya ENTP(Ne Ti Fe Si) shadow functions-nya adalah fungsi kognitif utama dari INTJ(Ni Te Fi Se).

Shadow Function

Fungsi kognitif selain 4 fungsi kognitif utama disebut dengan shadow function / shadow process. Itu karena arahnya yang berlawanan dengan 4 fungsi utama dan memang lebih sering digunakan dalam kondisi di saat 4 fungsi sebelumnya gagal untuk memberikan solusi, sebagai kontrol, adaptasi dalam kondisi tertentu, atau saat tertekan.

Shadow functions umumnya bisa berperan negatif jika dipaksakan penggunannya tapi di sisi lain itu juga bisa menjadi katalis dari perkembangan fungsi utama. Shadow functions juga membantu seseorang supaya mempunyai pengendalian yang lebih baik saat menggunakan fungsi kognitif utama. Fungsi ke-5 dan ke-6 cenderung berperan pasif agresif dan perannya bertentangan dua fungsi teratas karena tujuannya memang berperan untuk mempertanyakan peran fungsi dominan dan auxiliary. Fungsi ke-8(demon) cenderung akan mempertanyakan peran fungsi inferior(yang berada pada posisi ke-4) dan baru berperan saat semua fungsi gagal memberikan solusi. Fungsi ke-7 perannya cenderung jarang digunakan dan biasanya jadi fungsi kognitif yang paling sulit dikembangkan, saat dipaksakan fungsi ke-7(The trickster) umumnya lebih memperlihatkan sisi negatifnya, atau bahkan secara relatif bisa terlihat vulnerable atau mungkin destruktif.

Fungsi kognitif VS Kecerdasan

Ada yang mengaitkan fungsi kognitif ini dengan tipe kecerdasan. Tapi, kenyataannya, fungsi kognitif tidak selalu sejalan dengan kecerdasan "yang terlihat". Orang dengan tipe yang memiliki Ni atau Ne dominan yang lebih suka dengan ide abstrak belum tentu sama bagus dalam menggunakan kemampuan terkait dengan kecerdasan matematis dan linguistiknya. Begitu juga dengan pengguna Si dominan dan Se dominan yang suka dengan hal yang konkrit, mereka belum tentu sama bagusnya dalam menggunakan kemampuan yang terkait dengan kecerdasan spasial atau kinestetiknya.

Ada kemungkinan bahwa beberapa orang dengan tipe yang sama bisa punya tipe kecerdasan yang berbeda dengan kecerdasan yang jadi stereotipe tipe MBTI-nya. Intinya, tipe MBTI maupun fungsi kognitif lebih terkait dengan preferensi, kecenderungan pola pikir dan cara mengambil keputusan dibandingkan dengan tingkat kecerdasan.
Berikutnya
« Prev Post
Sebelumnya
Next Post »

4 comments

Klik di sini untuk berkomentar
March 10, 2019 at 10:52 PM ×

psikologi banget gan keren,,,

Jawab
avatar
June 7, 2019 at 12:07 AM ×

Perbanyak aja sumber sahihnya di tiap bidang tersebut, dengan berikan juga asal sumbernya dari mana. Kalau ada tambahan seperti socionics, moga² bisa jadi wawasan baru, mengingat socionics baru sedang dikembangkan jadi harus update sebanyak mungkin.

Jawab
avatar
Widhi K A
admin
January 14, 2020 at 5:48 AM ×

Ane pernah nih tes kek gini cuma lupa hasilnya hahaha

www.allaboutgeo-edu.blogspot.com

Jawab
avatar