Thomas Alva Edison adalah seorang penemu sekaligus pengusaha yang lahir pada 11 Februari 1847 dan meninggal 18 Oktober 1931 pada umur 84 tahun. Penemu yang dijuluki "si Penyihir dari Menlo Park" ini merupakan salah seorang penemu pertama yang menerapkan prinsip produksi massal pada proses penemuan.
Keluarga Thomas Alva Edison punya kisah yang panjang terkait perang sejak masa Kakek buyutnya. Walau secara turun-temurun keluarga Edison berpihak pada Kerajaan Inggris, ayah Thomas Alva, justru berpihak pada pejuang kemerdekaan. Samuel Edison Jr., ayah Thomas Alva Edison terlibat dalam Pemberontakan McKenzie di tahun 1837, upaya kedua untuk meraih kemerdekaan bagi Kanada yang akhirnya menghasilkan kekalahan. Berhadapan dengan rasa permusuhan dari keluarga besarnya, dan juga dikejar-kejar oleh tentara Inggris, dia melarikan diri dari Kanada, menuju Milan, Ohio.
Dalam pelarian inilah Thomas Alva Edison terlahir di tahun 1847. Kondisi keluarga mereka cukup sulit karena status pelarian mereka, dan bahaya yang harus mereka tempuh karena pengejaran tentara Inggris. Tapi, koneksi yang cukup banyak memudahkan kehidupan keluarga Edison. Pada tahun 1854, Samuel Edison Jr. mendapatkan pekerjaan sebagai penjaga mercusuar dan tukang kayu di Benteng Gratiot di Port Huron, Michigan. Pekerjaan ini memberi penghasilan cukup bagi keluarga Edison.
Masa Kecil Thomas Alva Edison
Thomas Alva Edison sangat suka bereksperimen dan bertanya. Dia sangat ingin tahu dan tidak pernah mau menerima mentah-mentah keterangan orang lain. Ada anekdot mengenai bagaimana dia mengerami telur di kandang ayam ayahnya, karena dia sangat ingin tahu bagaimana anak ayam dapat menetas dari sebutir telur.
Gurunya di sekolah sangat kerepotan dengan berbagai pertanyaan yang diajukannya. Edison selalu mendapat nilai buruk di sekolahnya dan dia dianggap tidak dapat mengikuti pelajaran oleh gurunya. Oleh karena itu, ibunya memberhentikannya dari sekolah dan mengajarnya sendiri di rumah. Dia sangat tidak menyukai aktivitas bersekolah, yang hanya diisi kegiatan menghapal. Karenanya, dia menjadi anak yang dikenal sangat bandel. Ditambah lagi dengan gangguan pendengaran yang sudah diidapnya sejak kecil. Karena guru-gurunya kehabisan kesabaran, ibunya mengeluarkan dia dari sekolah; lalu dia pun mulai bersekolah di rumah.
Ada beberapa artikel yang menyebut bahwa gurunya pernah mengirim surat ke ibu Edison. Walaupun begitu, ada banyak referensi yang menyebut bahwa surat tersebut tidak pernah ada karena tidak ada bukti konkrit yang mendukung.
Di rumah, Edison kecil dapat membaca buku-buku ilmiah dewasa dengan leluasa dan mulai mengadakan berbagai percobaan ilmiah sendiri. Untuk memuaskan ketertarikannya, orang tuanya memperkenalkannya dengan perpustakaan. Ayahnya memberi insentif padanya sebesar 10 sen untuk tiap buku klasik yang tuntas dibaca. Dia membaca semua buku yang tersedia di perpustakaan dengan sangat antusias. Pada usia 12 tahun, dia telah menyelesaikan karya klasik Gibbon "The Rise and Fall of the Roman Empire", karya Sears, History of the World, The World Dictionary of Science dan karya Newton, Principia.
Principia inilah yang sangat berpengaruh pada pendekatannya terhadap ilmu pengetahuan di masa dewasanya. Di antara semua buku yang dia baca, Principia memberi kesan yang sangat membekas pada diri Alva kecil. Dia sangat mengagumi bagaimana Newton mencatat semua eksperimennya, sekaligus sangat membenci uraian matematis yang memusingkan dalam buku itu.
Pada Usia 12 tahun ia mulai bekerja sebagai penjual koran, buah-buahan dan gula-gula di kereta api. Kemudian dia menjadi operator telegraf, dia pindah dari satu kota ke kota lain.
Karir Thomas Alva Edison
Di New York, dia diminta untuk menjadi kepala mesin telegraf. Mesin-mesin itu mengirimkan berita bisnis ke seluruh perusahaan terkemuka di New York. Sayangnya, karirnya sebagai operator telegram tidak berjalan lama. Kegemarannya untuk terus mengadakan percobaan menimbulkan satu kecelakaan. Cairan asam dari baterai yang tengah dikerjakannya meleleh, dan menetes ke lantai bawah; tepat ke ruangan kerja bosnya. Alva pun segera dipecat karena dianggap melalaikan pekerjaannya. Tapi, dalam jangka waktu singkat di mana dia berdiam di Boston, dia menghadiri banyak seminar ilmiah dan menjalin pertemanan dengan Benjamin Bredding, seorang penemu. Dari Bredding, dia mempelajari teknik multiplexing; cara membuat sinyal telegraf berjalan bolak-balik; serta pinjaman senilai USD 35 untuk pergi ke New York setelah dia dipecat dari Western Union.
Dia membangun sebuah bengkel kerja yang terhitung modern di Newark, New Jersey; dari uang hasil penjualan patennya. Sejak saat itu, dia tidak lagi pernah bekerja tanpa sebuah tim kuat yang mendukung semangat kerjanya yang luar biasa gila.
Salah satu penemuan terbesarnya di Newark, yang tidak dijual patennya, adalah apa yang disebutnya "etheric force" yang berhasil mengirim sinyal telegram tanpa kawat. Dia tidak tahu bahwa dirinya telah menemukan sinyal radio, dalam bentuk yang masih primitif. Teknologi ini justru diberikannya pada Guglielmo Marconi, seorang juru telegram dari Italia yang kemudian berhasil membangun transmisi radio pertama di dunia.
Tahun 1861 terjadi perang saudara antara negara-negara bagian utara dan selatan. Topik ini menjadi perhatian orang-orang. Thomas Alva Edison melihat peluang ini dan membeli sebuah alat cetak tua seharga 12 dolar, kemudian mencetak sendiri korannya yang diberi nama “Weekly Herald”. Koran ini adalah koran pertama yang dicetak di atas kereta api dan lumayan laku terjual. Oplahnya mencapai 400 sehari. Pada masa ini Edison hampir kehilangan pendengarannya akibat kecelakaan. Tetapi dia tidak menganggapnya sebagai cacat malah menganggapnya sebagai keuntungan karena ia banyak memiliki waktu untuk berpikir daripada untuk mendengarkan pembicaraan kosong.
Pada musim panas 1862, Edison menyelamatkan seorang anak berusia 3 tahun yang hampir di tabrak oleh mobil. Ayah dari anak yang diselamatkan adalah kepala stasiun kereta api di tempatnya berjualan. Sebagai rasa terima kasih, kepala stasiun tersebut mengajari Edison cara menggunakan telegraf. Setelah 5 bulan mempelajari telegraf, Edison bekerja sebagai ahli telegraf selama 4 tahun. Hampir semua gaji yang didapatnya dihabiskan dengan membangun berbagai macam laboratorium dan peralatan listrik.
Tahun 1868 Edison mendapat pekerjaan sebagai operator telegraf di Boston. Seluruh waktu luangnya dihabiskan untuk melakukan percobaan-percobaan tehnik. Tahun ini pula ia menemukan sistem interkom elektrik.
Hak Paten Pertama dan Pendirian Perusahaan
Thomas Alva Edison mendapat hak paten pertamanya untuk alat electric vote recorder tetapi tidak ada yang tertarik membelinya sehingga ia beralih ke penemuan yang bersifat komersial. Penemuan pertamanya yang bersifat komersial adalah pengembangan stock ticker. Edison menjual penemuaannya ke sebuah perusahaan dan mendapat uang sebesar 40000 dollar. Pada tahun 1870 ia menemukan mesin telegraf yang lebih baik. Mesin-mesinnya dapat mencetak pesan-pesan di atas pita kertas yang panjang. Uang yang dihasilkan dari penemuannya itu cukup untuk mendirikan perusahaan sendiri.
Uang ini digunakan oleh Edison untuk membuka perusahaan dan laboratorium di Menlo Park, New Jersey (1874). Di laboratorium inilah ia menghasilkan berbagai penemuan yang kemudian mengubah pola hidup sebagian besar orang-orang di dunia.
Tahun 1877, dia menemukan phonograf dan menyibukkan diri dengan masalah yang pada waktu itu menjadi perhatian banyak peneliti yaitu lampu pijar. Dia menyadari pentingnya sumber cahaya semacam itu bagi kehidupan umat manusia. Dia mencurahkan seluruh tenaga, waktunya, dan uang sebanyak 40.000 dollar dalam kurun waktu 2 tahun untuk percobaan membuat lampu pijar. Persoalannya ialah bagaimana menemukan bahan yang bisa berpijar ketika dialiri arus listrik tetapi tidak terbakar. Total ada sekitar 6000 bahan yang dicobanya. Akhirnya pada tanggal 21 Oktober 1879, lahirlah lampu pijar listrik pertama yang mampu menyala selama 40 jam. Tahun 1882 dia memasang lampu-lampu listrik di jalan-jalan dan rumah-rumah sejauh 1 km di kota New York. Ini adalah pertama kalinya lampu listrik di pakai di jalan-jalan. Pada tahun 1890, ia mendirikan perusahaan General Electric.
Thomas Alva Edison pernah berusaha menciptakan mobil listrik, ketika industri mobil mulai berhasil mempopulerkan sarana transportasi ini. Tapi upayanya ini terjegal oleh keberhasilan lobi perusahaan minyak untuk membuat bahan bakar fosil tersedia dalam jumlah banyak dan murah. Pada akhirnya, dia meninggalkan proyek ini.
Proyek terakhirnya adalah penciptaan bahan pengganti bagi karet, yang dimulai ketika dia berusia 80 tahun. Tapi, sebelum dia berhasil dengan proyek ini, dia wafat pada tanggal 31 Oktober 1931, tepat di malam Halloween, pada usia 84 tahun.
Secara keseluruhan Edison telah sekitar 3000 penemuan dan menghasilkan 1.039 hak paten. Penemuannya yang jarang disebutkan antara lain : telegraf cetak, pulpen elektrik, proses penambangan magnetik, torpedo listrik, karet sintetis, baterai alkaline, pengaduk semen, mikrofon, transmiter telepon karbon dan proyektor gambar bergerak.
Sejarah ilmu pengetahuan mencatat nama nama Thomas Alva Edison sebagai penemu terbesar di dunia dengan ribuan hak paten dan penemuan. Ia bahkan pernah menemukan 400 macam penemuan dalam masa 13 bulan. Dia melakukan percobaan dan eksperimen terus menerus hingga penemuan-penemuannya menjadi sempurna. Pada tahun 1928 ia menerima penghargaan berupa sebuah medali khusus dari Kongres Amerika Serikat. Satu kata yang cukup populer dari Thomas Alva Edison, yaitu :
- "Genius is 1% inspiration, 99% perspiration" -- Thomas Alva Edison
Perang AC-DC
Topsy adalah gajah sirkus dari "Luna Park" yang lahir pada sekitar tahun 1875 di Asia tenggara. Topsy dieksekusi pada tanggal 4 Januari 1903 dengan cara diberi racun dan disetrum karena gajah tersebut sering membuat masalah dan pernah membunuh beberapa orang penonton di tempat sebelumnya. Cara ini menggantikan cara yang awalnya akan dilakukan oleh Frederick Thompson dan Elmer Dundy pemilik "Luna Park" yang ingin menjerat leher gajah tersebut sekaligus mempertontonkannya. Cara ini diganti karena ada penolakan dari SPCA (Society for the Prevention of Cruelty to Animals). SPCA meminta bantuan kepada perusahaan Thomas Alva Edison untuk meneliti cara eksekusi yang mereka nilai lebih manusiawi. Penyetruman untuk mengeksekusi gajah dipilih dan dianggap lebih manusiawi dibandingkan dengan menjerat, menggantung atau menenggelamkan hewan. Hal ini disarankan kepada #SPCA setelah serangkaian ujicoba di laboratorium milik perusahaan Thomas Alva Edison.
Peristiwa ini sering dikaitkan dengan "Perang arus (AC dan DC)" yang terjadi antara tahun 1886 s.d. 1892 karena kru dari perusahaan film milik Thomas Alva Edison merekam peristiwa tersebut dan memberi judul "Electrocuting an Elephant" atas nama Thomas Alva Edison. Video tersebut menunjukkan Topsy yang dieksekusi dan mati kurang dari 10 detik. Penonton yang menyaksikan eksekusi tersebut diperkirakan ada sekitar 1000 s.d. 1500 orang oleh beberapa surat kabar yang ada saat itu.
Keterlibatan Thomas Alva Edison dengan tujuan menunjukkan bahaya arus AC dalam peristiwa tersebut sangat diragukan karena tidak ada media yang menyebutkan kehadirannya. Selain itu, peristiwa tersebut terjadi 10 tahun setelah perang AC dan DC berakhir dengan kontrak yang dimenangkan Westinghouse perusahaan tempat Tesla bekerja. Thomas Alva edison sudah memutuskan untuk beralih ke Arus AC karena arus AC saat itu bisa lebih diterima dibandingkan dengan AC dan penyaluran arus AC dinilai lebih efisien.
Pada tahun 1944 dan 1946 Luna Park terbakar dan ditutup. Beberapa orang menyebut peristiwa tersebut sebagai kutukan dari Topsy.
Kepribadian Thomas Alva Edison
Secara pribadi, dia bukan orang yang mudah diajak berteman. Bahkan setelah dia terkenal, dia hanya memiliki sedikit sahabat akrab. Semangat kerjanya yang luar biasa membuat dia seringkali memaksa stafnya ikut bekerja membanting tulang. Tapi, dia bukan orang yang hanya bisa menyuruh-nyuruh; di bengkel kerja dia sama gembelnya dengan stafnya yang lain. Dia tinggal di laboratoriumnya, hanya tidur 4 jam sehari, dan makan dari makanan yang dibawa oleh asistennya ke laboratoriumnya. Dia cenderung hanya bisa bekerja produktif di tengah satu tim yang terhubung erat secara emosional. Sebuah laboratorium industrial yang besar dan membutuhkan manajemen rapi bukanlah sesuatu yang cocok dengan Thomas Alva Edison.
Dalam politik, dia adalah seorang liberal; dia menentang perbudakan dan meningkatnya kekuasaan para bankir atas ekonomi-politik Amerika Serikat. Dia menyatakan bahwa dia adalah seorang pecinta damai dan penganut non-kekerasan. Walau demikian, mungkin karena zamannya yang dipenuhi perang, dia menerapkan semangat non-kekerasan ini dengan cara yang ganjil. Dia terlibat dalam ide pembuatan kursi listrik sebagai bentuk hukuman mati yang "manusiawi". Dia juga terlibat dalam penciptaan teknologi militer bagi AS dalam Perang Dunia I (walau terbatas pada teknologi komunikasi dan perlistrikan), serta menganjurkan penciptaan sebuah senjata yang "begitu mematikan sehingga orang akan takut akan perang".
Soal keyakinan, dia paling tepat disebut sebagai "deis". Dia percaya pada "Pencipta Tertinggi", tapi bukan dalam bentuk yang diyakini oleh agama-agama. Kecintaannya pada sains tercermin dalam kepercayaannya bahwa sang Pencipta menciptakan alam beserta dengan hukum-hukumnya, lalu membiarkan alam ini berjalan sendiri sesuai hukum-hukum itu.
Tidak ada manusia yang sempurna. Begitu juga dengan Thomas Alva Edison. Dia adalah orang yang sangat berjasa bagi kemanusiaan, namun juga mengabaikan keluarganya. Dia adalah seorang kapitalis yang mencari keuntungan sebesar-besarnya, tapi dia juga menentang sistem perbankan yang mencekik rakyat kecil.
Apakah Edison Introvert?
Mungkin ada yang bertanya tipe kepribadiannya berdasarkan MBTI karena saya membahasa tipe MBTI di blog ini. Komunitas MBTI banyak yang menyepakati tipenya adalah ENTP. Ada juga yang berpendapat lain di komunitas MBTI, tapi tidak jauh dari EXXP. Kesimpulannya Edison adalah extrovert yang sesekali butuh waktu sendiri.Kebanyakan orang yang menganggapnya introvert karena kurangnya pemahaman soal apa itu introvert dalam tipologi Jungian. Tipe seperti ENTJ, ENFP & ENTP bisa saja sesekali menyendiri saat karena fungsi extraverted dalam tipologi jungian bukan hanya terkait interaksi dengan manusia, tapi bisa dengan objek eksternal lain.
Ada yang menyebut Thomas Alva Edison mungkin termasuk penyandang asperger, tapi pada dasarnya itu tidak didasari bukti konkrit berupa pemeriksaan oleh psikolog. Thomas Alva Edison belum pernah melakukan pemeriksaan psikologis terkait dengan itu. Perkiraan terkait autisme lebih dikarenakan kecenderungannya yang sering melakukan tindakan repetitif dan fokus pada satu hal saat melakukan penelitian, salah satunya penelitian bola lampu yang diulang hanya dengan mengganti bahannya. Edison disebut sering membaca buku berdasarkan urutan di raknya. Beberapa orang juga menyebut bahwa Edison punya kesulitan dalam komunikasi, dan itu juga yang mungkin menyebabkan tebakan bahwa beliau termasuk introvert.
Sumber :
Sumber :
- https://www.kominfo.go.id/content/detail/17576/hoaks-cerita-inspiratif-thomas-alva-edison/0/laporan_isu_hoaks
- https://www.snopes.com/fact-check/thomas-edisons-mom-lied-about-a-letter-expelling-her-son-from-school/
- https://www.energy.gov/articles/war-currents-ac-vs-dc-power
- https://www.awsfoundation.org/from-the-ceo-embracing-neurodivergence/
- Ada cukup banyak sumber, dan saya sampai lupa, termasuk buku yang saya baca saat kecil.