DSM? Apa Itu?

DSM adalah singkatan dari Diagnostic Mental Disorder. Ini dibentuk berdasarkan IDC6 dan sistem militer. Penentuan isi DSM ditentukan oleh konsensus dan hasil praktek psikiater di rumah sakit. DSM ditujukan untuk memberikan panduan pada psikiater dalam menentukan penyakit mental sehingga semua psikiater memiliki kesamaan pemahaman saat melakukan diagnosis. Sebelum adanya DSM, ada banyak cara diagnosis yang berbeda untuk penyakit mental di Amerika Serikat.

DSM pertama diterbitkan oleh APA (American physiologists Association) pada tahun 1952. Konsep awal pembentukan DSM sebenarnya sudah dimulai sejak tahun 1840 saat pemerintah Amerika serikat ingin mengumpulkan data terkait penyakit mental. Pada awalnya tidak ada klasifikasi jenis penyakit mental ataupun nama penyakitnya, dan hanya ada kata "idiocy/insanity" untuk mendeskripsikan isi dari pengumpulan data tersebut. Empat puluh tahun kemudian baru ada penyebutan jenis penyakitnya seperti di bawah ini.

  • mania 
  • melancholia, 
  • monomania, 
  • paresis,
  • demensia,
  • dipsomania,
  • dan epilepsi.”
Dari situlah pengumpulan informasi terkait jenis-jenis penyakit mental lainnya dilakukan hingga diterbitkannya DSM. Pada tahun-tahun berikutnya DSM mengalami banyak perubahan. Ada sekitar 22 penyakit mental yang berhasil dikumpulkan datanya hingga tahun 1942 setelah dimulainya penelitian dari tahun 1917. Ada penambahan sekaligus penghapusan penyakit mental yang disebutkan di dalam DSM. DSM juga menyertakan ciri dan deskripsi tiap jenis penyakit mental untuk panduan diagnosis. Di bawah ini adalah versi-versi DSM beserta tahun publikasinya.
  • DSM-I (1952)
  • DSM-2 (1968)
  • DSM-3 (1980)
  • DSM-4 (1994)
  • DSM-5 (2013)
Walaupun sudah mengalami banyak perubahan, hingga adanya DSM masih mendapatkan banyak kritik. DSM dinilai sebagian orang telah mempromosikan ide bahwa kebanyakan kelainan psikologis terkait dengan komponen genetik, di mana hal tersebut dinilai tidak memiliki dasar ilmiah. Di sisi lain, tidak ada penjelasan dari penelitian ilmiah terkait detail varian gen tersebut. Selain itu penilaian normal dan abnormal sering dinilai ambigu karena lebih didasarkan standar normatif dan konsensus. DSM pernah beberapa kali dikritik oleh beberapa psikolog, misalnya saat istilah introvert digunakan sebagai ciri penyakit mental di DSM-5 dan akhirnya ada revisi. Walaupun masih ada kritik, DSM dinilai sudah meningkat akurasinya dari waktu ke waktu.

Sumber :

  • Https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4810039/
  • https://psychiatry.org/psychiatrists/practice/dsm/about-dsm/history-of-the-dsm
  • https://psychcentral.com/blog/how-the-dsm-developed-what-you-might-not-know
  • https://www.psychologytoday.com/us/blog/self-promotion-introverts/201206/apa-gains-sanity-introverts-not-nuts
Berikutnya
« Prev Post
Sebelumnya
Next Post »