Teori tentang DISC (dominance, influence, steadiness, dan compliance) pertama kali dikembangkan oleh Dr. William Marston, seorang psikolog, dalam buku berjudul "Emotions of Normal People" yg diterbitkan pada tahun 1928. Dia tidak membuat sebuah instrumen untuk penilaian kepribadian dari teorinya, melainkan orang lain yg membuatnya. Teori ini dikembangkan sebagai suatu Perangkat penilaian perilaku oleh psikolog industri Walter Vernon Clarke pada tahun 1956. Dan dikembangkan lagi oleh John Geier. DISC sering digunakan sebagai penentu arah dari suatu tindakan saat berhadapan dengan suatu permasalahan dalam kerjasama tim.
Tes kepribadian DISC sering dijadikan bagian dari tes seleksi penerimaan karyawan di perusahaan-perusahaan tertentu.
Dalam hasil tes DISC, tiap orang punya satu ciri / trait yang paling dominan. Berikut ini adalah ciri-ciri dari tiap trait dalam DISC.
- Dominance : Suka memimpin, berperan dominan saat di dalam tim, gesit, optimis, keras kepala, tidak takut konflik, percaya diri, dll. Dalam kondisi terdesak; individu dengan ciri ini cenderung kurang komunikatif, kurang memiliki pendekatan emosional pada linkungannya dan banyak menuntut pada dirinya maupun orang lain.
- Influence : Ramah, senang berkomunikasi, antusias, mudah percaya orang lain, mudah terbawa suasana lingkungan pergaulan dan sangat menghargai orang lain. Namun, individu dengan ciri ini kadang bisa ceroboh dan bisa melupakan tugasnya saat sudah terbawa suasana.
- Steadiness : Kalem, pendiam, cuek, sabar, pendengar yang baik, menyukai ketenangan, tidak suka konflik dan penuh perhatian. Namun, individu dengan ciri ini cenderung selektif dalam memilih teman, tidak suka perubahan mendadak dan cenderung keras kepala jika sudah memiliki pendirian.
- Compliance : Disiplin, teratur, konsisten, tekun, bertanggung jawab, suka mengikuti prosedur, perfeksionis, dll. Namun, induvidu dengan ciri ini cenderung penuh pertimbangan, suka mengkiritik tapi sulit menerima kritik, kurang fleksibel dan mudah terpancing dalam perdebatan.