Temperamen

Temperamen adalah kecenderungan yang menentukan cara berpikir, bertindak, memberi tanggapan dan merasa. Banyak skema klasifikasi temperamen yang sudah dikembangkan. Bagaimanapun, diantara klasifikasi ini tidak ada yang sudah mencapai "kesepakatan umum" secara akademis.

Ditinjau dari sejarahnya, pada abad kedua, Galen mendeskripsikan 4 temperamen (melancholic, phlegmatic, sanguine dan choleric) berdasarkan perbandingan "the four humours" (Blood, yellow bile, black bile, dan phlegm) atau cairan dalam tubuh yang sebelumnya digunakan Hippocrates dalam pengobatan yang dikaitkan dengan temperamen. Abaikan saja tentang 4 cairan tubuh yang dimaksud karena itu sudah tidak digunakan dalam kedokteran karena dianggap tidak relevan lagi.
Walaupun 4 cairan tersebut sudah tidak diterima lagi dalam dunia medis, tapi teori Galen masih digunakan sebagai panduan pemetaan temperamen dalam psikologi.

Berikut ini ciri dasar keempat temperamen tersebut.
  1. Melankolis : Introvert, lingkup pergaulan sempit (karena cenderung selektif dan mudah merasa tidak nyaman), serius, sangat sensitif, emosi tidak stabil, punya standar tinggi, idealis dan mudah merasa kasihan (sehingga kadang sulit menolak dan rela mengorbankan diri).
  2. Sanguin : Ekstrovert, suka terlibat di tengah keramaian (tapi tidak berarti tidak bisa menyendiri), fleksibel, ramah, suka banyak bicara, mudah terbawa suasana (terutama suasana gembira) saat berkomunikasi, dan bisa dengan mudah bergaul dengan hampir semua orang.
  3. Plegmatis : Introvert, ramah, pasif, emosi sering tertahan, cinta damai, cenderung mudah mengalah saat mengambil keputusan dan lebih suka menjauh dari masalah.
  4. Koleris : Extrovert, tegas, independen, impulsif, cenderung sulit mengalah, tidak takut terlibat dengan konflik, kurang fleksibel dan berorientasi pada hasil.
Selain 4 temperamen tersebut, ada satu temperamen tambahan jika yang kita gunakan adalah pemetaan versi 5 temperamen. Temperamen baru tersebut disebut supine. Berikut ini adalah desktipsi dari supine.

Jika kamu supine kamu mungkin mempunyai banyak ketertarikan dan kepedulian, tapi sedikit kemampuan untuk menyatakan kebutuhanmu. Seorang supine berkata bahwa (untuk menjadi) supine "rasakan seperti ada selotip di mulutnya".

Ketergantungan pada orang lain, tidak mau kehilangan posisi, kemauan yang lemah, dan cenderung merasa lemah; membuat mereka seolah-olah telahir dengan "bakat / potensi" untuk menjadi korban. Seorang supine cenderung akan mencari orang yang bisa dimintai pendapat ketika mencoba untuk membuat keputusan. Supine merasa tidak punya kemampuan yang cukup dan menganggap diri mereka sendiri tidak mampu membuat keputusan. Mereka mungkin meminta masukkan dari beberapa orang dan menjadi cukup bingung ketika mendapati pendapat yang berbeda-beda.

Supine cenderung menganggap banyak orang lebih superior dibandingkan dengan diri mereka. Mereka adalah tipikal orang yang lambat melawan. Dibandingkan dengan menahan amarah dan rasa sakit karena tindakan orang lain, mereka cenderung merasa itulah perlakuan yang pantas mereka terima. Mereka akan melayani dengan sepenuh hati orang yang mereka anggap lebih baik dibandingkan dengan diri mereka sendiri. Sekalipun mereka cenderung tidak memperlihatkan keinginan dan kebutuhan mereka, mereka berharap orang lain akan memahami atau membaca isi pikiran mereka. Walaupun mereka sering tampak seperti orang yang cenderung selalu bergantung pada orang lain, sebenarnya merekalah yang memanipulasi orang lain untuk mempedulikan mereka, dan mereka tidak menyukai tanggung jawab terkait pembuatan keputusan yang aktual.

Setiap orang pada dasarnya punya campuran dari temperamen-temperamen di atas. Tapi, berdasarkan buku personality plus dan teori lain, tiap orang bisa punya 1 atau 2 tipe yang paling dominan.

Florence Littauer menggolongkan campuran kepribadian manusia melalui penjabaran mendetail berdasarkan teori Hippocrates dan Galenus tentang temperamen. Menurut littauer, seseorang berpeluang memiliki kepribadian campuran yang seimbang dari gabungan 2 temperamen, yaitu sebagai berikut :
  1. Campuran Alami : Sanguinis-Koleris dan Melankolis-Plegmatis. 
  2. Campuran Pelengkap : Koleris-Melankolis dan Sanguinis-Plegmatis. 
  3. Campuran Berlawanan : Sanguinis-Melankolis dan Koleris-Plegmatis.
Campuran pelengkap dan campuran alami sangat mungkin terbentuk sebagai "temperamen bawaan" walaupun tidak menutup kemungkinan juga bahwa salah satunya baru terbentuk seiring bertambahnya usia dan pengalaman. Temperamen yang bertentangan sangat mungkin terbentuk karena terbentuknya topeng / mask pada orang yang terlalu dominan satu temperamennya setelah melewati proses hidup tertentu atau karena pola asuh ortu yang menuntutnya untuk membalikkan kepribadiannya. 

Topeng / mask juga bisa ditemukan pada orang yang merasa memiliki 3 temperamen yang seimbang. Biasanya, temperamen ketiganya adalah topeng untuk yang terbentuk untuk melindungi diri dari suatu pengalaman buruk dalam hidupnya atau karena tuntutan ortu yang menekannya untuk berubah. 

Untuk yang punya 4 temperamen sekaligus yang seimbang hasilnya saat dites, kemungkinan dia plegmatis yang ragu dengan setiap pilihannya, atau ada 2 topeng yang terbentuk sebagai topeng karena faktor yang sudah disebutkan. 

Dua karakter yang bertentangan biasanya tidak bisa muncul dalam satu waktu kecuali ada gangguan kepribadian yang membuat seseorang berubah-ubah secara mendadak. Pemilik temperamen yang bertentangan tersebut punya kecenderungan berganti kepribadian di tiap keadaan yang berbeda.

Temperamen Versi David Keirsey dan Linda Beren

Sekarang saya akan membahas temperamen versi Linda Beren yang didasarkan pada pemetaan temperamen dari David keirsey. Temperamen-temperamen tersebut bisa dikaitkan dengan tipe MBTI. Ada 4 temperamen berdasarkan versi Linda Beren. 4 temperamen tersebut, yaitu :
  1. -NF- => The Catalyst / idealists => suka dengan keaslian, idealisme, kesatuan dan aktualisasi diri. Mempercayai penilaian berdasarkan intuisi dan impresi sebelum kemudian menggunakan logika dan data sebagai pendukung penilaiannya.
  2. -NT- => The theorist / rationals => Mereka cenderung suka dengan logika, rasionalitas, ide abstrak, pola dan hubungan. Cara belajar mereka adalah konseptual. Mereka ingin tahu prinsip dan cara kerja yang mendasari dan menghasilkan detail dan fakta; dibandingkan hanya dengan mengingat detail tersebut. Mereka "cenderung" lebih suka berpikir dan membangun konsep terlebih dahulu dibandingkan terburu-buru mempraktekkan hal-hal yang bersifat praktis.
  3. -S-P => The improviser / artisant => Mereka menyukai kebebasan, pragmatis dan utilitarian dalam hal ujicoba secara praktek. Mereka melihat relevansi dari apa yang mereka pelajari dibandingkan dengan apa yang sudah mereka lakukan. Mereka percaya pada impuls untuk menentukan kapan mereka harus memulai suatu ujicoba atau sekedar memulai tindakan lain. Energi mereka difokuskan pada variasi, kreativitas, stimulasi dan tindakan yang berdayaguna. Mereka hidup untuk menikmati hari ini, dan mereka berpikir untuk melakukan pengembangan dan perbaikan yang berguna untuk masa depan.
  4. -S-J => The stabilizer / Guardians => menghargai rangkaian urutan, keteraturan, struktur, hirarki, stabilitas dan rasa aman. Mereka cenderung menggunakan rencana, jadwal, fakta, realita, masa lalu, dan norma yang ada sebagai standar dalam menilai dan melakukan sesuatu.
Setiap orang punya satu temperamen yang paling dominan dan mungkin saja ada temperamen sekunder dan tersier yang hanya beda tipis dengan temperamen dominannya.

Btw, ada juga pembagian introvert menjadi 4 tipe. Pembagian ini dibuat oleh Jonathan Cheek. 4 tipe introvert tersebut disingkat menjadi STAR (Social, Thinking, Anxious, dan Restrained). Selain itu ada juga socionics yang agak mirip dengan MBTI hanya saja deskripsi dan penyusunan fungsi kognitifnya sedikit berbeda.
Berikutnya
« Prev Post
Sebelumnya
Next Post »