Sejarah LGBT

LGBT sudah lama ada di dunia ini. Salah satu kisah yang cukup populer terkait LGBT adalah kisah kaum Sodom dan Gomorah yang ditulis di kitab Samawi. Kode Hammurabi yang ditulis pada 1700 SM dianggap sebagai penyebutan awal lesbian. Kode Hammurabi tersebut memuat referensi wanita yang disebut salzikrum (secara harfiah berarti: “anak laki-laki”), tetapi merupakan perempuan yang diizinkan untuk menikahi wanita lain. Kode ini juga berisi penyebutan awal kata transgender. Walaupun sudah lama ada, singkatan LGBT sendiri baru dipopulerkan sekitar tahun 1990-an. 

Pada tahun 1867, seseorang bernama Urlich mendesak pemerintah Jerman untuk mencabut undang-undang anti-homoseksualitas. Setelah Perang Dunia II, sejumlah kelompok yang menuntut hak bagi homoseksual mulai muncul di hampir seluruh benua Eropa dan Amerika. Kelompok-kelompok tersebut menggunakan istilah homophile untuk homoseksual. Organisasi homoseksual publik pertama di AS yang bernama ONE didanai oleh pria transeksual kaya Reed Erickson. Selain itu, Jurnal hak transgender A.S., Transvestia, juga menerbitkan dua isu pada tahun 1952.

Walaupun sudah ada gerakan-gerakan yang menuntut hak bagi homoseksual, American Psychiatric Assosiation (APA) masih menganggap homoseksualitas sebagai penyimpangan mental pada abad 19. Pada edisi pertama DSM, yang dipublikasikan pada tahun 1952, homosexuality diklasifisikan sebagai bagian dari “sociopathic personality disturbance”. APA baru menyingkirkan homeksual sebagai penyimpangan seksual pada tahun 1973. 

Pada 25 juni 1978 bendera LGBT digunakan dalam salah satu Parade berdasarkan rancangan seorang seniman yang merupakan veteran perang Vietnam yang bernama Gilbert Baker. Sebelum itu, simbol yang digunakan adalah segitiga berwarna pink.

Terlepas soal nilai normatif dan pembuktian ilmiahnya, Begitulah sejarah LGBT yang sudah lama ada.

Berikutnya
« Prev Post
Sebelumnya
Next Post »