Zoophilia dan Bestiality di dalam Mitologi dan Sains

Dalam bahasa Inggris, bestiality punya beberapa definisi. Definisi pertama adalah perilaku yang buas dan kejam seperti hewan. Definisi kedua adalah hubungan seksual antara hewan dan manusia. Yang akan saya bahas saat ini adalah definisi kedua.

Bestiality adalah bentuk lain dari zoophilia. Zoophilia didefinisikan sebagai ketertarikan seksual dari manusia kepada hewan, yang melibatkan fantasi seksual tentang hewan atau pencarian aktivitas seksual yang sebenarnya dengan hewan tertentu. Bestiality tidak mengharuskan adanya keterikatan emosional kepada hewan, sebaliknya zoophilia ditandai dengan hubungan emosional dan ketertarikan yang kuat pada satu hewan.

Keduanya tentu saja tidak normal dari sudut pandang norma budaya maupun psikologi. Bestiality juga sudah jelas termasuk tindakan kriminal karena adanya pemaksaan terhadap hewan untuk melakukan hal yang tidak sewajarnya. Dalam agamawa samawi, bestiality sudah cukup jelas dilarang.

Pada tahun 1533, Britania raya atau UK memutuskan bestiality sebagai pelanggaran hukum. Hukuman seperti ini bukan hanya gerakan yang ada di Inggris. Antara tahun 1635 dan 1778, Swedia mengeksekusi lebih dari 700 orang karena berhubungan seks dengan binatang. Di Massachusetts pada tahun 1642, Thomas Granger dituduh melakukan persetubuhan dengan seekor kuda betina, seekor sapi, dua kambing, lima domba, dua anak sapi, dan seekor kalkun. Pada 1679, seorang wanita dan anjing digantung bersama karena bestiality.

Walaupun dinilai sebagai tindakan amoral, beberapa mitologi yang terkait dengan agama sering menceritakan tentang bestiality dan bahkan menceritakannya lewat cerita yang terukir di kuil atau candi. Walaupun begitu, pelakunya seringkali terbalik. Dalam beberapa mitologi pelaku hubungan seksual antara hewan dan manusia seringkali diceritakan sebagai dewa yang menyamar sebagai hewan. Selain itu, hubungan tersebut menghasilkan keturunan.

Leda dan Angsa adalah cerita dari mitologi Yunani di mana dewa Zeus, dalam bentuk angsa, merayu atau memperkosa Leda pada malam yang sama saat dia tidur dengan suaminya Raja Tyndareus dari Sparta. Dia kemudian melahirkan dua anak dari Zeus, Helen (yang kemudian menjadi Helen dari Troy) dan Polydeuces (Pollux, salah satu Dioscuri). Selain itu Helen melahirkan dua anak dari Tyndareus, Castor (Dioscuri lainnya) dan Clytemnestra. Castor, sebagai anak laki-laki manusia tidak abadi. Sementara Pollux, sebagai anak Zeus menjadi abadi. Tapi Pollux meminta untuk berbagi keabadiannya dengan saudara tirinya sehingga masing-masing menghabiskan separuh waktunya di Hades sementara yang lain berkomunikasi dengan dewa di Olympus.

Mungkinkah bestiality menghasilkan keturunan? Jawabannya tidak. Hubungan antara hewan yang berbeda spesies tidak akan bisa menghasilkan keturunan. Walaupun manusia dan kera dimasukan ke dalam keluarga primata berdasarkan ilmu biologi, tapi belum ada bukti terkait adanya keturunan antara manusia dan hewan berjenis kera selain beberapa hoax yang beredar. 

Sekalipun sudah pernah ada penelitian hibrid antara manusia dengan simpanse, penelitian tersebut gagal. Humanzee (kadang-kadang chuman, manpanzee atau chumanzee) adalah hipotetis keturunan campuran antara simpanse dan manusia. Upaya serius untuk membuat hibrida semacam itu dilakukan oleh ahli biologi Soviet Ilya Ivanovich Ivanov pada 1920-an. Ada beberapa sumber yang menyebut bahwa penelitian sejenis pernah dilakukan oleh para peneliti di China pada 1960-an, meskipun tidak ada yang berhasil. Sampai saat ini penelitian sejenis sudah tidak dilakukan lagi karena pertimbangan moral.
Berikutnya
« Prev Post
Sebelumnya
Next Post »