Ada yang menyebut bahwa Belanda menjajah Indonesia selama 3,5 abad. Tapi mungkin itu tidak sepenuhnya tepat. Alasannya? Pada awalnya, Indonesia masih terdiri dari banyak kerajaan. Selain itu, Belanda masuk ke Indonesia sebagai organisasi dagang, yaitu VOC pada 20 Maret 1602. Belanda memang sudah masuk ke Indonesia sebelum itu, tapi masih sebagai beberapa perusahaan dagang kecil yang saling bersaing.
Belanda ditaklukkan Jepang dengan bantuan beberapa kelompok di Indonesia pada tahun 1942. Penjajahan berganti ke tangan Jepang hingga tanggal 17 Agustus 1945. Walaupun Indonesia sudah merdeka, kenyataannya Belanda tetap melakukan agresi militer sebanyak 2x setelah itu.
Pendirian VOC
VOC didirikan berdasarkan inisiatif Prins Maurits. Penyebabnya adalah cukup banyaknya perusahaan dagang kecil yang bersaing setelah masuk ke Indonesia untuk mencari rempah-rempah. Selain hak dagang, VOC juga memiliki hak yang terkait dengan militer dan politik.
Awalnya VOC dikendalikan oleh Dewan 17 di Belanda. Tapi, karena cara tersebut dinilai tidak efektif, maka VOC mengubah sistem kepemimpinannya dengan memilih gubernur Jenderal. Gubernur Jenderal pertama VOC adalah Pieter Both.
Pos dagang pertama VOC berada di Banten yang didirikan pada tahun 1603. Namun, pada 1610, VOC memindah markasnya ke Ambon sebelum akhirnya pindah lagi ke Batavia atau Jayakarta. Pada tahun 1611, Pieter Both menemui Pangeran Wijaya krama di Jayakarta untuk membeli sebidang tanah di Muara Ciliwung. Tanah ini menjadi pusat kepemimpinan VOC, dan juga cikal bakal Batavia.
Kepemimpinan Pieter Both tidak lama. Gubernur Jenderal belanda berganti beberapa kali.
- Pieter Both. 19 Desember 1610.
- Gerard Reynst. 1615.
- Laurens Reael. 1615. 20 Mei 1619.
- Jan Pieterszoon Coen.21 Mei 1619
- Pieter de Carpentier. 1 Februari 1623.
- Jan Pieterszoon Coen. 30 September 1627.
- Jacques Specx. 22 September 1629.
- Hendrik Brouwer. 18 April 1632.
- Antonio van Diemen
- Cornelis van der Lijn
- Carel Reyniersz
- Joan Maetsuycker
- Rijcklof van Goens
- Cornelis Speelman
- Johannes Camphuys
- Willem van Outhoorn
- Joan van Hoorn
- Abraham van Riebeeck
- Christoffel van Swoll
- Hendrick Zwaardecroon
- Mattheus de Haan
- Diederik Durven
- Dirk van Cloon
- Abraham Patras
- Adriaan Valckenier
- Johannes Thedens
- Gustaaf Willem baron van Imhoff
- Jacob Mossel
- Petrus Albertus van der Parra
- Jeremias van Riemsdijk
- Reinier de Klerk
- Willem Arnold Alting
- Pieter Gerardus van Overstraten
- Johannes Siberg
- Albertus Hendricus Wiese
- Herman Willem Daendels
- Jan Willem Janssens
Lalu kapan perang pertama salah satu kerajaan di Indonesia dengan VOC? Pada tahun pada tahun 1628 dan tahun 1629, sultan Agung dari kesultanan Mataram memerangi Batavia dengan tujuan mengusir mereka dari pulau Jawa. Mataram awalnya mulai bekerjasama dengan VOC pada tahun 1621. Tetapi hubungan menjadi renggang setelah mataram mulai menilai VOC memonopoli perdagangan di pulau Jawa. Selain itu, Belanda menolak bekerjasama dengan Mataram untuk menaklukkan Surabaya.
Dua serangan dari Sultan Agung mengalami kegagalan. Namun, ini berhasil membendung dan mengotori Sungai Ciliwung, yang mengakibatkan timbulnya wabah penyakit kolera di Batavia. Karena wabah tersebut, Gubernur jenderal VOC yaitu J.P. Coen meninggal.
Selanjutnya, banyak perang yang terjadi di Indonesia dengan berbagai motif hingga tahun 1945. Motif yang umum terjadi adalah monopoli dagang yang dilakukan belanda dan strategi VOC yang memihak salah satu kerajaan sehingga terjadi perang dengan kerajaan lainnya. Perlawanan yang dilakukan kerajaan-kerajaan tersebut belum dilakukan sebagai negara kesatuan republik Indonesia.
Perlahan-lahan Kerajaan-kerajaan yang ada di Indonesia bersatu setelah VOC mulai menguasai seluruh wilayah Nusantara. Pada tanggal 28 Oktober 1928, sumpah pemuda dilakukan untuk menyatakan bahwa Indonesia bersatu dalam satu bangsa, tanah air, dan bahasa yang sama.
Lalu kapan nama Indonesia mulai Ada? Nama Indonesia berasal dari kata "Indus" (Hindia) dan "nesia" (kepulauan). Nama ini merupakan gagasan James Richardson Logan dan George Windsor Earl. Istilah Indonesia dipopulerkan di Asia sebagai istilah akademik oleh etnografer Jerman, Adolf Philipp Wilhelm Bastian (1826-1905). Nama Indonesia pertama kali digunakan secara politik pada 1920-an.
Kedatangan Jepang ke Indonesia
Belanda menyerah kepada Jepang pada tanggal 8 maret 1942. Penyerahan tanpa syarat ini diwakili oleh Panglima Tentara Belanda, Jenderal Ter Poorten; dan Jenderal Imamura dari pihak Jepang. Jepang berkuasa di Indonesia hingga tanggal 17 agustus 1945.
Agresi Militer Belanda
Walaupun sudah merdeka Pada 17 Agustus 1945, kenyataannya Belanda masih berusaha menguasai Indonesia kembali. Itu terbukti dengan Agresi militer yang dilakukan Belanda sebanyak 2 kali.
Pasukan Sekutu dan NICA tiba di Aceh pada tanggal 23 Agustus 1947. Mereka melanjutkan tujuannya ke Jakarta pada 15 September 1945. Awalnya Belanda membantu sekutu untuk melucuti tentara Jepang yang tersisa. Tapi, di sisi lain, mereka punya kepentingan lain. NICA di bawah pimpinan van Mook bertujuan untuk menjalankan pidato Ratu Wilhelmina terkait konsepsi kenegaraan di Indonesia. Ratu Wilhelmina melalui siaran radio menyebutkan bahwa Belanda akan membentuk persemakmuran antara Kerajaan Belanda dan Hindia (Indonesia). Kemudian, pada tanggal 21 Juli 1947 sampai 5 Agustus 1947 Agresi militer 1 Belanda dilakukan.
Agresi Militer Belanda II terjadi pada 19 Desember 1948. Agresi tersebut diawali dengan serangan terhadap Yogyakarta, ibu kota Indonesia saat itu. Selain itu, beberapa tokoh ditangkap. Tokoh-tokoh tersebut di antaranya Ir. Soekarno, Mohammad Hatta, Sjahrir, dll. Itu menyebabkan dibentuknya Pemerintah Darurat Republik Indonesia di Sumatra. Pemerintahan tersebut dipimpin oleh Sjafruddin Prawiranegara.