Pemindahan IKN bukan ide baru. Ide pemindahan IKN pertama kali dicetuskan oleh Presiden Sukarno tanggal 17 Juli 1957. Sukarno memilih Palangkaraya sebagai IKN dengan alasan Palangkaraya berada di tengah kepulauan Indonesia dan wilayahnya luas. Sukarno juga ingin menunjukkan kepada dunia bahwa bangsa Indonesia mampu membangun IKN yang modern. Jadi, alasannya bukan untuk menghindari #polusi atau #banjir yanng bisa terjadi di manapun. Ide awalnya juga jelas bukan di Kaltim, tapi Kalteng. Tapi, selama masih di kalimantan, nggak terlalu banyak bedanya.
Sejujurnya sejak dulu setuju dg pemindahan IKN berdasarkan penalaran mantan presiden Sukarno. Mengkritisi alasannya bukan berarti menolak pelaksanaannya.
Kalau menurut saya sendiri, pemindahan ibukota ke kalimantan ada baiknya, terlepas dari baik buruk cara eksekusinya. Selain ada di tengah Indonesia, keuntungan ibukota yang ada di Kalimantan adalah kedekatan denga Sabah & Sarawak yang punya potensi alam yang bagus, terlepas soal urusan internal mereka dengan Malaysia. Dalam banyak hal, Sabah & Sarawak sendiri lebih dekat dengan masyarakat Kalimantan dibandingkan Semenanjung Malaysia karena mayoritas masyarakat Sabah maupun Sarawak adalah etnis Dayak.
Sejujurnya sejak dulu setuju dg pemindahan IKN berdasarkan penalaran mantan presiden Sukarno. Mengkritisi alasannya bukan berarti menolak pelaksanaannya.
Kalau menurut saya sendiri, pemindahan ibukota ke kalimantan ada baiknya, terlepas dari baik buruk cara eksekusinya. Selain ada di tengah Indonesia, keuntungan ibukota yang ada di Kalimantan adalah kedekatan denga Sabah & Sarawak yang punya potensi alam yang bagus, terlepas soal urusan internal mereka dengan Malaysia. Dalam banyak hal, Sabah & Sarawak sendiri lebih dekat dengan masyarakat Kalimantan dibandingkan Semenanjung Malaysia karena mayoritas masyarakat Sabah maupun Sarawak adalah etnis Dayak.
Selain kalimantan Tengah, daerah lain yang sempat diusulkan untuk menjadi IKN adalah Jonggol. Ide ini muncul pada era Presiden Suharto. Pada era SBY, ada beberapa daerah yang sempat diusulkan untuk ibukota baru, salah satunya Purwokerto.
Yang sempat diusulkan menjadi IKN di masa lalu bukan hanya Kalteng, Jonggol, & Purwokerto. Belanda sempat ingin memindahkan Ibukota Indonesia pada tahun 1920 karena wabah malaria & penyakit lain yang melanda Batavia pada abad ke-18. Wabah tersebut dinilai muncul karena buruknya drainase. Belanda yang ingin memindahkan Ibukota ke tempat yang sejuk memilih kota Bandung. Tapi akhirnya rencana tersebut batal karena perang dunia ke-2 & depresi ekonomi.
Bagaimana jika ide Belanda menjadikan Bandung IKN berlanjut sampai sekarang? Tentunya dengan kondisi Indonesia tetap merdeka pada 17 agustus 1945.
Yang sempat diusulkan menjadi IKN di masa lalu bukan hanya Kalteng, Jonggol, & Purwokerto. Belanda sempat ingin memindahkan Ibukota Indonesia pada tahun 1920 karena wabah malaria & penyakit lain yang melanda Batavia pada abad ke-18. Wabah tersebut dinilai muncul karena buruknya drainase. Belanda yang ingin memindahkan Ibukota ke tempat yang sejuk memilih kota Bandung. Tapi akhirnya rencana tersebut batal karena perang dunia ke-2 & depresi ekonomi.
Bagaimana jika ide Belanda menjadikan Bandung IKN berlanjut sampai sekarang? Tentunya dengan kondisi Indonesia tetap merdeka pada 17 agustus 1945.